Pentingnya Memiliki Rasa Syukur
Rasa Syukur adalah salah satu kunci menuju kebahagiaan dan kedamainan hidup. Sering kali kita terlalu sibuk mengejar apa yang belum kita miliki, hingga lupa menghargai apa yang sudah ada di depan mata. Padahal, dengan bersyukur, kita dapat melihat kehidupan darisudut pandang yang lebih positif dan menjalani hari-hari dengan penuh makna. Rasa syukur adalah kemampuan untuk menghargai segala nikmat yang telah kita terima, baik kecil maupun besar. Gus Baha menjelaskan bahwa syukur adalah pengakuan yang kita mliki, baik rezeki, kesehatan, kaluarga, hingga waktu yang kita jalani adalah pemberian Allah. Tiga dimensi Syukur menurut Gus Baha :
Menyadari sepenuhnya bahwa semua nikmat berasal dari Allah dan merasa cukup dengan apa yang telah diberikan
Memuji Allah melalui ucapan seperti Allahdulillah dan menyebarkan kebaikan kepada sesama sebagai bentuk rasa syukur
Menggunakan nikmat yang diberikan Allah untuk hal-hal yang diridhai-Nya. Contohnya seperti menyisihkan harta untuk sedekah atau menggunakan ilmu untuk membantu orang lain.
QS. Ibrahim: 7
“وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ”
Artinya :
“Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu memaklumkan: ‘Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu. Tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.”
Dalam ayat ini Allah menjanjikan tambahan niukmat kepaadahamba-Nya yang bersyukur atas karunia yang telah diberikan. Ini menunjukkan betapa besar manfaat syukur, tidak hanya dunia tetapi juga di akhirat. Sebaliknya, orang kufur nikmat (tidak bersyukur) diancam dengan azab yang sangat pedih. Kufur nikmat adalah sikap lupa atau tidak menghargai nikmat Allah, baik secara lisan, hati, maupun perbuatan. Syukur adalah pengakuan bahwa semua yang kita miliki berasal dari Allah. Bentuk syukur dapat dilakukan melalui hati (mengakui nikmat Allah), lisan (mengucapkan pujian seperti Alhamdulillah), dan perbuatan (menggunakan nikmat untuk kebaikan). Ayat ini mengajarkan bahwa rasa syukur bukan hanya sekadar ucapan, tetapi juga harus diwujudkan dalam tindakan nyata. Dengan bersyukur, kita menjaga nikmat yang ada dan membuka pintu keberkahan yang lebih besar. Hidup yang penuh syukur akan membawa kebahagiaan, keberkahan, dan kedekatan dengan Allah, sedangkan kufur nikmat akan mendatangkan kesengsaraan. Dengan bersyukur, kita menjaga hubungan baik dengan Allah dan memastikan keberlanjutan nikmat yang kita terima.
Komentar
Posting Komentar