Bersyukur : kunci ketahanan mental dalam kehidupan modern
Di era yang menuntut produktivitas tinggi, pemahaman dan perhatian
terhadap kesehatan mental menjadi semakin penting. Kesehatan mental yang
optimal dapat menciptakan lingkungan kerja yang positif, meningkatkan
kreativitas dan membantu individu untuk mencapai potensi penuh yang dapat
dilakukan oleh masing-masing individu.
Individu dengan kesehatan mental yang optimal cenderung lebih
terlibat dan berkomitmen terhadap pekerjaan mereka. Mereka memiliki motivasi
yang tinggi untuk mencapai tujuan-tujuan perusahaan, sehingga akan berpengaruh
pada peningkatan produktivitas secara keseluruhan, dan mendukung hubungan
interpersonal yang positif di tempat kerja. Kemampuan untuk berkomunikasi
dengan baik, bekerja sama dalam tim, dan menanggapi konflik dengan dewasa
merupakan aspek kunci dalam menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan produktif.
Pakar Psikologi Islam, Dr. Bagus Riyono, M.A menyatakan Kunci
Kesehatan Mental ada dua yaitu, bisa menerima kenyataan dan bisa membedakan
antara kenyataan dan kebenaran. Seseorang yang tidak bisa menerima kenyataan
susah untuk tenang, dan selalu gelisah dalam hidupnya. Dalam agama, bentuk
sederhana dari menerima kenyataan yaitu bersyukur. Bersyukur menuntun kita
untuk senantiasa menyingkirkan sisi negatif dari hidup.
Dr. Bagus juga menyatakan dalam menghadapi kenyataan Manusia pada dasarnya akan berpegang pada empat hal yaitu materi, orang lain, diri sendiri, dan sesuatu yang gaib. Menurutnya, keempat hal tadi membentuk struktur pegangan yang penting dalam mencapai kesehatan mental. “Kita harus melihat diri kita dan orang lain sama dan sejajar kedudukannya. Materi digunakan sebagai alat atau sarana terakhir dalam menjalani kehidupan dan kedudukannya ada di paling bawah. Lalu pada akhirnya kita menyadari dan menerima hanya kepada Allah kita berharap,”paparnya
Komentar
Posting Komentar